Entri Populer

Kamis, 18 Agustus 2011


BISAKAH ORANG PERCAYA HIDUP MENDERITA 
      Kita telah pelajari sebelumnya bahwa bukanlah kehendak Allah bagi anakanak-Nya untuk berbuat dosa, melakukan kebiasaan buruk ,jatuh sakit, hidup melarat dan gagal. Kristus mati membebaskan manusia dan hal-hal tersebut Banyak argumentasi dalam kalangan Gereja mengatakan bahwa adalah kehendak Allah bagi anak-anak-Nya menderita semua penyakit ini dan mereka tidak dapat diselamatkan jika tidak melalui penderitaan ini. 
Apakah Isi dari Penderitaan Orang Kristen
      Banyak Pengkotbah mengajarkan bahwa Percobaan kita tidaklah kebetulan datang dalam hidup kita dan penderitaan ini tak dapat menghancurkan kita Dalam Penderitaan kita mendapat kesempatan  untuk belajar banyak hal yang mempersiapkan dalam pelayanan lebih balk. Tidak ada orang Kristen yang terkecuali.
      Ajaran ini benar jika diterapkan pada ujian iman biasa, penganiayaan, penderitaan tak adil karena Kristus atau sebab kita hidup dalam dunia yang jahat tapi jika ajaran ini digunakan seperti perintah di atas untuk menentukan bahwa orang Kristus harus menderita karena dosa, penyakit dan kesakitan sebagai kehendak Allah dan mereka harus hidup dalam kemiskinan supaya tetap selamat atau bahwa orang Kristen harus menderita kegagalan dalam  bisnis .argumentasi ini adalah salah.
      Banyak orang memberikan bukti bahwa orang Kristen harus menderita penyakit atau penderitaan lain sebab Abraham pernah diuji untuk mempersembahkan Ishak ( Kej. 22). Sebab Yusuf diuji pada waktu ia dimasukkan dalam penjara tanpa melakukan kesalahan (Kej. 39-41). Sebab Paulus menderita pukulan, bahaya, stress, kelaparan, ketelanjangan, penjara, kapal kandas dilempar batu dan lain-lain.
      Memang Allah menyuruh Abraham melihat apakah ia bisa memberikan Ishak kepada-Nya atau tidak. Allah menguji setiap orang Kristen mencari tahu apakah mereka menyerah sepenuhnya atau tidak. Memang Yusuf menderita di penjara tapi tidak berarti setiap orang harus ke penjara untuk mendapatkan pelajaran dari Tuhan Allah tidak pernah mengutus Yusuf ke penjara. Orang jahatlah yang menyebabkan hal ini karena itu telah terjadi maka Allah menggunakan peristiwa ini untuk mengangkat Yusuf. Allah bisa mengangkat Yusuf tanpa harus masuk penjara begitu juga Paulus menderita karena orang jahat. Dan ini bukan berarti Allah mengirim setiap cobaan kepada Paulus. 


Allah Tidak Mengirimkan Penderitaan
      Allah menggunakan semua percobaan manusia untuk mengajar pelajaran-pelajaran. Dan Allah tidak bisa merubah percobaan menjadi berkat yang besar bagi dirinya dan orang lain. Tapi ini tidak berarti bahwa Allah mengirim percobaan hanya untuk mendidik mereka suatu pelajaran.
      Jika anak kita mendapat masalah karena dosa dan dituduh berbuat salah, maka tugas orang tua datang menyelamatkan dia dan menolong dia keluar dari masalahnya. Apakah ía berdosa atau dituduh secara tidak adil tetap menjadi tugas orang tua menolong dia dan mengajar dia satu hal otentik. Tanpa Tribulasi (penderitaan)beberapa pelajaran tak bisa dipelajari tapi alangkah bodohnya mengajar bahwa kita yang bertanggungjawab membuat dia dalam kesulitan .Adalah tidak adil dantidak benar bila orang tua melakukannya begitu juga Allah.
      Allah tidak pernah menyebabkan anak-anak-Nya masuk penjara, dilempari batu, lapar, sakit telanjang, miskin dan gagal. Pelajaran yang harus kita belajar dan Alkitab adalah bahwa Allah tidak secara langsung menyebabkan penderitaan. Allah akan menolong orang-orang yang dalam kesulitan atau pada kasus StefanusYakobus dan lain-lain Ia mengambil mereka sebagai sahid ke kemuliaan kekal dengan menderita kematian bagi Allah di bumi. 
Kita Harus Gunakan Akal Sehat
      Ada penderitaan tertentu di kalangan orang Kristen yang sebenarnya tidak boleh terjadi (needless) dan ada penderitaan yang dialami oleh karena Injil. Dan ada penderitaan tertentu yang ditanggung oleh sebagian orang oleh karena Injil tapi yang lain tidak pernah mengalami karena iman mereka dan karena Kristus.
      Ada beberapa penderitaan khusus yang dialami oleh orang Kristen di negara tertentu tapi ada juga yang telah mengalami penderitaan yang sama  Contohnya: pada Gereja mula-mula orang Kristen harus mengalami aniaya dalam beberapa saat sebelum Kekristenannya diterima  Saat ini di Amerika orang Kristen tidak harus menderita karena Injil seperti pada Gereja mula-mula di Russia China dan negara-ne gara lain dimana Kekristenan ditolak ,umat menderita aniaya tapi di Negara AS tidak. Oleh karena itu Allah tidaklah penyebab penderitaan kepada orang Kristen di sepanjang jaman, buktinya penderitaan di negara  yang satu tidak di negara lain.
      Penderitaan di berbagai negara tergantung siapa yang mengontrol pemerintahan apakah mereka jahat dan menghalangi Kekristenan atau tidak Terlihat bahwa penderitaan jenis ini tergantung pada keadaan di pelbagai negara pada waktu yang berbeda. 
Orang Kristen Sering Menderita Tidak Pada Tempatnya
      Ada penderitaan yang sebenarnya tidak harus teijadi bagi orang Kristen. Umat Kristen tidak boleh hidup dalam dosa dan menderita oleh karena perbuatannya pada setiap waktu dan tempat. Jika ía hidup dalam dosa berarti ia tidak lagi disebut Kristen. Jika seseorang tidak pernah diselamatkan dan dosa, ía tidak pernah menjadi Kristen.
      Seorang Kristen tidak harus menderita penyakit, karena Yesus telah mati untuk mengambil penyakit manusia. Ia tidak harus gagal dalam bisnis jika ía hidup di tanah dan memiliki kesempatan yang sama antara orang Kristen dengan non Kristen karena orang Kristen mendapat jaminan bahwa Allah akan memberkati mereka dalam bisnis.Umat Kristen memiliki status janji sedangkan orang berdosa tidak. Ia mengetahui hukum hidup kelimpahan (The Laws of Prosperity). Seorang Kristen tidak boleh toleransi dengan kebiasaan buruk dan tidak boleh dikalahkan berhubungan dengan janji Allah yang membebaskan umat percaya.
      Jadi jelas di sini penderitaan yang tidak pada tempatnya adalah tidak kehendak Allah dan jika orang Kristen mengalaminya maka hal itu disebabkan karena gagal mengerti dan mengamalkan manfaat janji-janji Allah.
Mengapa Orang Kristen Tidak Seharusnya Menderita
      Seperti kita lihat di atas tidak ada orang Kristen yang harus menderita
karena :

  • Dosa
  • Kebiasaan buruk
  • Penyakit
  • Kemelaratan
  • Gagal dalam bisnis
      Jika mereka menderita hal-hal ini biasanya ada penyebabnya dan penyebabnya bukan dan Allah. Tapi oleh karena:
  1. Ignorans (kebodohan) terhadap janji Firman Allah,
  2. Ataupun menerima ajaran yang salah,
  3. Menolak kebenaran Finnan Allah,
  4. Tidak memiliki iman,
  5. Memandang bisnis itu dari setan.
      Mereka menderita tidak pada tempatnya jika mereka gagal mencari kebenaran dan berjalan di dalamnya. Allah akan menghargai orang yang menghormati Dia. Ia akan memenuhi kebutuhan setiap orang menurut imannya. Inilah hukum dari operasi Ilahi. Ia mengijinkan seseorang pergi tanpa menikmati manfaat dan janji-janji-Nya. Seseorang tidak harus hanya mengetahui kebenaran secara mental tapi harus bertindak diatasnya sebelum janji itu membebaskan kita. 
Kebenaran Mengenai Penderitaan Dijelaskan
      Jika kita mengajar bahwa penderitaan dan percobaan dari orang Kristen termasuk penderitaan yang seharusnya tidak boleh terjadi seperti yang diterangkan di atas adalah tidak Alkitabiah.  Kalau Alkitab menyatakan bahwa orang Kristen harus menderita, melalui Tribulasi, menderita ujian tertentu terhadap imannya, hal ini juga diperhitungkan sebagai kehendak Allah bahwa mereka harus menderita tidak seharusnya.
      Manusia menjadi contoh bagi orang lain dan menjadi penghibur bagi orang lain tanpa harus merasakan penderitaan yang tidak seharusnya. Mereka dapat mengambil bagian dan kesucian, Anugerah dan kuasa Allah bahkan penderitaan Kristus tanpa menderita karena dosa penyakit dan kekalahan. Mereka dapat memenangkan banyak jiwa kepada Kristen, dapat bersaksi lebih baik menjadi contoh Injil lebih baik dan memuliakan Allah lebih baik dan mendemonstrasikan kebaikan . mereka adalah lebih dari pemenang.
      Melalui Kristus dengan hidup bebas dari dosa, penyakit, kemelaratan dan kegagalan  Orang Kristen dapat hidup stabil, mapan dan dikuatkan dalam iman dan menolak penderitaan tidak seharusnya. Dan juga tidak  mengijinkan iblis dan roh jahat merampok manfaat dan iman mereka. Mereka dapat diajarkan kesabaran, kepatuhan kepercayaan kepada Allah dan menolak kuasa iblis dan roh jahat. Jadi sekali lagi, orang Kristen tidak harus hidup dalam dosa, menjadi sakit atau dikalahkan dalam hidup supaya belajar simpati, kasih, sabar untuk menolong orang lain.
      Ada banyak kesempatan untuk mereka untuk mengolah iman, kesabaran, simpati, kasih, belas kasihan. Kesungguhan, anugerah dan kuasa Kristiani tanpa menderita penderitaan yang tidak seharusnya. Sebab penderitaan ini sudah ditanggung Yesus dan Ia telah membebaskan kita dan penderitaan tersebut dan kita harus menerima janji Allah untuk kemenangan. 
Pengalaman Ayub, Jangan Menjadi Alasan Orang Kristen Untuk Hidup Dalam Kekalahan
      Ribuan orang Kristen yang sakit dan yang telah menggunakan Ayub dan penderitaannya sebagai Pola ilahi untuk semua manusia harus menerima penyakit dan bencana. Mereka menggunakan Ayub sebagai dalih untuk terus menerus dalam kekalahan dan ketidakpercayaan. Mereka melawan Firman Allah dan menganggap bahwa  ada maksud dari Allah pada waktu menderita sakit, atau kegagalan dalam bisnis. Mereka kehilangan ajaran yang benar dari  pengalaman Ayub. Allah tidak menginginkan manusia menggunakan kasus Ayub untuk maksud-maksud tersebut. Allah ijinkan manusia melihat bagaimana ia dimuliakan, bukan dalam penyakit dan musibah tapi dalam pembebasan terhadap penyakit tersebut.
      Ayub digunakan sebagai contoh kesabaran, dan pembebasan. Dalam Yakobus pasal lima, penulis meramalkan gangguan buruk diakhir zaman dan bagaimana orang kaya mengalami Krisis dan musibah karena mereka menekan orang miskin. Yakobus kemudian menasehatkan orang Kristen untuk bersabar pada waktu-waktu tersebut, karena kedatangan Tuhan sudah dekat (Yak. 5:7-9). Ia kemudian menekankan bahwa nabi-nabi mengalami  sakit atau penyakit seperti terlihat dalam Ibr. 11:4,7, 19:23-29.Tidak ada contoh sakit penyakit dan ayat diatas.
      Mereka menderita karena perang, aniaya dari orang kafir tapi bukan penyakit Ayub satu-satunya contoh mengenai penyakit diantara para Nabi (Yak. 5:10-11). Memang Allah menginginkan semua manusia untuk sabar dalam penyakit atau pada gangguan lain. Tapi hal ini jangan dijadikan alasan untuk menerima penyakit sebagai kehendak Allah atau diutus oleh Allah.
      Allah tidak pernah mengirim penyakit keatas Ayub. Penyakit itu berasal dari setan. Memang Allah mengijinkan hal tersebut sama seperti Ia mengijinkan seseorang diserang oleh setan. Namun ijin Allah itu tidak sama dengan serangan setan. Allah mengijinkan seseorang bunuh diri tapi ini bukan kehendak Allah (God’swill) dan Tuhan bukan penyebab bunuh diri.
      Allah mengijinkan umat percaya sakit bahkan mungkin mati sebab mereka tidak memahami manfaat Injil untuk kesembuhan (I Kor 11:29-30).
      Dengan lain kata setan bebas menyerang umat yang toleransi dengan dia yang mengijinkan dia untuk melakukan serupa. Allah telah menyediakan posisi dimana setiap orang percaya dapat terhindar dan serangan iblis dan mendapat kesembuhan dengan segera, tapi kalau manusia tidak melawan setan dan percaya bahwa mereka akan dilepaskan maka mereka menderita. Allah rindu membantu mereka tapi Ia tidak bertindak berlawanan dengan firman-Nya. 
Ayub Mengajar Banyak Pelajaran Kepada Orang Percaya Masa Kini
      Pelajaran dibawah ini harus dipelajari oleh orang percaya masa kini. Mereka akan mengambil makna dan pengalaman Ayub supaya dapat mengalahkan setan dalam kehidupannya dan mendapatkan pembebasan dari kebutuhan-kebutuhannya.
Pelajaran dari pengalaman Ayub:
  1. Setan adalah pencipta sakit dan penyakit (Ayub 2:7; Kis. 10:38)
  2. Setan penyebab bencana kepada manusia (Ayb. 1:6-12; Why. 12:9)
  3. Setan adalah penuduh orang benar (Ayb. 1:6-12; Why. 12:10).
Setan diijinkan oleh Allah untuk menguji umat Allah (Ayb. 1:6-12; I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar